Sunday, August 13, 2023

Herman Saputra - Nabi kepada Allah menuju surga

Herman Saputra - Nabi kepada Allah Menuju surga


Ada 25 nabi

mari kita bernyanyi

Adam idris nuh hud shaleh

Ibrahim luth ismail


Ishak ya'kub yusuf ayyub

Syu'aib musa harun

Zulkifli daud sulaiman

Ilyas ilyasa yunus


**

Zakaria yahya isa

Dan nabi muhammad


Reff

Ada empat sifat Rasul

Yang patut kita teladani

Sifat wajib para rasul


Yaitu siddiq tabligh

Amanah dan fatanah

Yang dimiliki olehnya


Ayah ibu sayang kamu

Jadilah anak shalehah

Berbaktilah pada kami


Jangan nakal nakal sayang

Ingatlah selalu Allah

Jadilah pilihan Allah

___

Jadilah Penghuni surga

Surga firdausnya Allah

Friday, May 18, 2018

PENCARIAN



_PENCARIAN_

banyak orang yang berkata bahwa mereka sedang mencari kebenaran. tapi itu tidaklah aku rasakan, sebab aku mencari kebahagiaan dunia akhirat.

kenapa kebahagiaan.??
semua karena sejarah jalan kehidupan yang lalu. ketika kamu melihat itu dalam kehidupanku, kamu akan mengerti perasaanku selama ini tidaklah setenang yang kau lihat. aku dibesarkan dengan orang tua umur 0-10 tahun (bayi hingga kelas 3 SD). setelah itu, dibesarkan oleh saudara pertama dari umur 11-22 tahun (kelas 4 SD hingga semester 7 dunia perkuliahan). dimasa itu aku mendapatkan kasih sayang yang beda, meski aku tahu mereka sama2 ingin yang terbaik namun dengan cara yang berbeda. tahu tidak selama ini aku sekolah kerja sekolah kerja dimana waktu bermain dimasa kecil, waktu nongkrong dimasa remaja, waktu aktif didunia organisasi semuanya terpangkas hingga jadi minim. kembali lagi, semua itu terjadi karena aku tidaklah seperti anak yang lain yang bebas memilih dan menentukan keinginan.

ternyata bukan sampai disitu saja, selama aku dibesarkan dalam keluarga sedikit cerita yang bisa kubagi kebahagiaannya semua penuh ketegangan, penuh dengan acuh, cuek, membangkang, saling melawan dan tentunya ada sedikit benci yang terfikirkan meski itu hanya sesaat.

kamu tahu kenapa aku suka travelling di alam bebas??
itu karena ketika aku mengunjungi tempat baru membuat perasaanku tenang dan bahagia.

dan kamu harus tahu kenapa aku pergi merantau.??
itu semua karena aku muak dengan semuanya, aku ingin melupakan kesedihan, aku ingin membangun kebahagiaan dengan caraku sendiri.

dan jujur saja aku merantau modal nekat ditambah do'a orangtua. menjalani itu sangat sulit, dimana aku kerja dan makan apa adanya untuk bertahan hidup. dan hingga akhirnya aku kerja disebuah perusahaan yang termasuk terbesar di Asia. meski sebagai crew gaji lumayanlah, untuk kehidupanku sekarang sangatlah cukup.

tunggu dulu, semua belum berakhir. dengan itu semua keluargaku kembali bersatu lagi, aku merindukan mereka, aku ingin berbagi kebahagiaan bersama mereka yang sempat tertunda.

mengingat semua itu aku berfikir, sebenarnya apa yang aku cari selama ini. ternyata yang aku cari hanyalah kebahagiaan dunia akhirat yang selama ini menungguku dimasa depan.



Morowali, 19 Mei 2018



Herman Saputra

Saturday, November 18, 2017

mungkin ini yang dinamakan politik pendidikan

Ironisnya kampus dimana hanya menjadi tempat pencucian otak untuk menjadi pekerja di perusahaan maupun di pemerintahan. sangatlah disayangkan menjadi orang terpelajar dengan sedikit doktrin memajukan perekonomian bangsa.

menjadi seorang mahasiswa sangatlah sulit jika benar-benar ingin menjadi mahasiswa yang sebenarnya dimana kita menjadi pelopor pemikir yang terjadi dalam dunia politik maupun keadaan sosial yang berjalan.

jika kita melihat dalam pembelajaran yang diberikan selama bergelut dalam dunia perkuliahan, apa yang disodorkan kepada kita semua ada dalam Internet, artikel dan buku. jika memang seperti itu krnapa pemerintah tidak memberikan ilmu itu kepada para masyarakat yang tidak dapat menempuh dunia perkuliahan.?, dimana sesuai dengan jurusan yang mereka inginkan, apakah ini politik pendidikan.?. setelah menyadari itu semua, mari kita lihat lebih dalam lagi. mahasiswa itu jika kita lihat tujuan utamanya hanya mengasah pola pikir, komunikasi, dan cara penelitian. menjamah sosial yang terjadi seorang mahasiswa hanya disadarkan secara pribadi untuk menggapainya, kenapa.? karena dunia perkuliahan hanya mengajarkan apa yang harus dilakukan saat menjadi pekerja perusahaan maupun di pemerintahan.

selain itu, mari kita lihat apa yang dilakukan para sarjana dalam dunia diluar kampus. apa yang mereka terapkan itu tidaklah sama dengan apa yang mereka dapatkan didunia perkuliahan. kenapa.? karena teori dan lapangan sangatlah jauh deretan perbedaannya. nah terus yang diajarkan dalam perkuliahan untuk menjadi pekerja itu apa.? itu hanyalah kulit. jika memang benar-benar ingin menjadikan sarjana sebagai pekerja kenapa mereka tidaklah diberikan mata kulaih yang sesuai dengan lapangan ketika semasa perkuliahan. mungkin saja karena yang mengajar juga tidaklah tahu dunia kerja.

dunia kerja ternyata juga dapat kita dapatkan dengan traning yang diberikan oleh perusahaan. lalu mengapa mencari sarjana yang memiliki nilai dan prestasi yang mumpuni.?

seorang mahasiswa tetaplah menjalaninya namun kita sebagai mahasiswa harus mengetahui dunia kerja dan berfikir untuk menyusun suatu proyek yang dapat kita lakukan untuk memajukan bangsa. jangan hanya menjadi seseorang yang hanya menguasai teori. mari kita terapkan untuk membagikannya pada para pengangguran.



Herman saputra, 2017.

Friday, March 24, 2017

ALASAN PEMERINTAH MEMBANGUN PAPUA

     Di pemerintahan Jokowi sekarang ini kita telah melihat pembangunan trans papua yang memiliki panjang 3.995 km. ini merupakan pembangunan jalanan yang dananya tidak sedikit. dilihat dari papua yang dulu hingga sekarang mungkin ini adalah beberapa alasan mengapa pemerintah saat ini membangun papua yang bisa dikatakan memaksa dan ngotot demi keadilan bersama se Indonesia.



1. Papua terisolasi
        papua jika kita melihat dan membandingkan di daerah lain yang ada di Indonesia memang benar bahwa Papua memanglah daerah yang terisolasi dimana pemerintah pusat tidaklah terlalu memperhatikan masyarakat yang ada di Papua. jika kita ingin bepergian ke kota dan daerah yang ada di Papua itu, kita hanya memiliki 2 pilihan terbaik yaitu jalur sungai dan udara karena alam di papua sulit untuk dijangkau karena kurangnya jalur darat yang dibangun oleh pemerintah.

2. Bahan material bahan bangunan yang mahal dan diluar dari perkiraan
         Untuk bahan material di daerah-daerah dan kota yang ada di Indonesia itu untuk semen harganya hanya sekitaran Rp. 70.000. jika kita membandinkannya dengan yang ada di papua itu harga yang sangatlah murah karena harga semen disana itu bahkan mencapai Rp. 800.000/ sak nya bahkan ada beberapa daerah yang lebih jauh mahal dari itu dan mencapaiharga Rp. 2,5 juta/saknya. Bayangkan jika bahan material semahal itu yang kita dari daerah diluar papua ingin membangun tempat tinggal yang sepadan dengan tempat tinggal kita yang ada di luar papua.

3.  Mahalnya harga kebutuhan pokok
            Kebutuhan pokok juga merupakan faktor mengapa pemerintah saat ini ingin membangun papua demi keadilan. harga pakaian yang ada dipapua jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan yang ada di Jakarta, Bandung, Makassar dan juga kota lainnya. Hal ini disebabkan karena sulitnya menjangkau daerah tertentu yang mengakibatkan pengiriman barang dari daerah tertenu untuk di jual di papua itu harus merogoh kantong yang cukup dalam.

4. Tingginya harga bahan bakar minyak (bbm)
       Diluar dari papua harga BBM dibawah dari Rp. 10.000. Tapi jika kita menoleh ke papua harga BBM disana mencapai Rp. 60.000/lternya. bahkan disaat waktu tertentu bisa mencapai Rp. 100.000/liternya. Itu merupakan harga yang sangatlah mahal bagi daerah diluar papua namun di papua itu merupakan harga yang wajar jika melihat keadaan papua.

    Ini merupakan pembangunan demi keadilan dan menyamaratakan masyrakat Indonesia bagi Papua. Pembangunan ini juga bisa menurunkan Inflasi daerah dan bisa memberikan dampak baik bagi Indonesia. Pembangunan ini juga akan menyambungkan Provinsi Papua hingga Provinsi Papua Barat dan pastinya akan meningkatkan daya beli masyarakat yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua dan memberi dampak yang baik  untuk pendapatan perkapita negara yang lebih baik lagi. Indonesia adalah Negara kaya akan alam dan kekayaan alam itu juga sangatlah banyak di daerah papua. semoga dengan pembangunan ini akan memberikan dampak yang baik dan dapat mengolah kekayaan alam yang baik pula tanpa merugikan siapapun.

Monday, February 20, 2017

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK : SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK


TUGAS INDIVIDU
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

DI SUSUN OLEH :
HERMAN SAPUTRA
1492142001
S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR




          Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nyalah sehingga makalah ini mampu penulis laksanakan sebagaimana mestinya. Tak lupa pula penulis haturkan kepada semua pihak yang telah mendukung dan memberikan bantuan baik materi maupun moril selama penulisan ini dilaksanakan.
          Penulisan makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Akuntansi Sektor Publik pada Program Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar. Penulisan makalah ini akan melakukan pengumpulan data dari buku-buku yang ada sebelumnya dan hasil pencarian dari beberapa artikel yang ada pada internet untuk dijadikan referensi dalam menyusun makalah ini.
          Sebagai manusia, tentunya penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki berbagai kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis akan sangat mengapresiasi bila ada kritik, saran dan masukan konstruktif dari pihak manapun.

                                                                                                Makassar,  23 Desember  2016

                                                                                                           Herman Saputra




DAFTAR ISI






BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Teori akuntansi memiliki kaitan erat dengan akuntansi keuangan, terutama pelaporan keuangan kepada pihak eksternal. Suatu teori perlu didukung oleh berbagai riset di dalamnya terdapat hipotesa – hipotesa yg diuji kebenarannya. Terdapat 3 btujuan utk mempelajari teori akuntansi 1. utk memahami praktik akuntansi saat ini 2. Mempelajari kelebihan dan kekurangan dari praktik akuntansi saat ini. 3. Memperbaiki praktik akuntansi di masa yang akan datang 
Jika dikaitkan dengan bangunan dari suatu ilmu (body of knowledge), akuntansi sektor publik memiliki teori yang mapan apabila terpenuhi beberapa persyaratan. Bangunan ilmu terdiri dari atas konsep dasar sebagai landasan ilmu tersebut, postulat, teori, konsep, prinsip, standar, dan praktik aplikasi. Akuntansi sektor publik sendiri merupakan salah satu cabang dari ilmu akuntansi itu sendiri. Oleh karena itu, pengembangan teori akuntansi sektor publik sangat tergantung pada perkembangan ilmu akuntansi. 
Pengembangan akuntansi sektor publik dilakukan untuk memperbaiki praktik yg saat ini dilakukan. Hal ini terkait dengan upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan sektor publik, yaitu laporan keuangan yang mampu menyajikan informasi yang relevan dan dapat diandalkan.
Proses penetapan dan pelaksanaan standar akuntansi sektor publik merupakan masalah yg serius bagi praktik akuntansi, profesi akuntansi dan bagi pihak – pihak yang berkepentingan. Pembuatan standar dapat bermanfaat bagi suatu pihak nammun dapat juga merugikan pihak yang lian. Penentuan mekanisme yang terbaik dalam menetapkan keseragaman standar akuntansi merupakan faktor penting agar standar akuntansi dapat diterima pihak – pihak yang berkepentingan dan bermanfaat bagi pengembangan sektor publik itu sendiri. 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan Akuntansi?
2.      Apakah yang dimaksud dengan Akuntansi Keuangan ?
3.      Bagaimanakah sistem akuntansi keuangan sektor publik ?
4.      Apakah aturan dasar sitem akuntansi keuangan ?
5.      Apakah kontroversi sistem akuntansi ?
6.      Bagaimanakah standar akuntansi sektor publik ?
7.      Apakah prinsip dan variasi sistem akuntansi keuangan sektor publik ?

C.    Tujuan

1.      Mengetahuai apa yang dimaksud dengan Akuntansi
2.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan Akuntansi Keuangan
3.      Memahami sistem akuntansi keuangan sektor publik
4.      Mengetahui aturan dasar sistem akuntansi keuangan
5.      Mengetahui kontoversi sistem akuntansi
6.      Mengetahui standar akuntansi sektor publik
7.      Mengetahui prinsip dan variasi sistem akuntansi keuangan sektor publik




















BAB II

PEMBAHASAN

1.      Pengertian Akuntansi

Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dunia usaha atau the language of bussiness. Dari segi bahasa, akuntansi berasal dari to account yang berari menghitung atau mempertanggungjawabkan sehingga menjadi accounting. Istilah account diterjemahkan dalam bahasa indonesia menjadi perkiraan atau rekening.
Definisi akuntansi secara resmi sebagaimana termuat dalam Accounting terminologi bulletin no. 1 yang diterbitkan oleh APB (Accounting Principles Board) sebagai komite penyusun prinsip akuntansi yang dibentuk oleh AICPA (American Institut of Certifiied Public Accountant) sebagai berikut.
Accounting is the art of recording, classifyng and summerizing in a significant manner and in terms of mone; transactions and events which are, in part at least, of financial character, and interpreting the results thereof ”
Artinya, akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan transaksi serta kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang signifikan (bermakna) dan dalam bentuk satuan uang. Dan pengpenafsiran/interpretasian hasil proses tersebut. Pengertian seni dalam definisi tersebut dimaksudkan bahwa akuntansi bukan merupakan iomu pengetahuan eksakta, melainakn sebagai keterampilan atau pengetahuan terapan yang isi dan strukturnya di sesuaiakn dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan.
American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai satuan proses pembgidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi yang memungkinkan adanya penilaiaan dan pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagi pengguna informasi tersebut. Dari definisi akuntansi tersebut, akuntansi mengandung pengertian sebagai berikut.
1.      Akuntansi merupakan suatu proses mengubah data yang belum siap menjadi informasi yang siap dipakai.
2.      Akuntansi merupakan kegiatan yang terdiri atas mengumpulkan, mengidentifikasikan, mengukur, mencatat, dan mengikhtisarkan data keuangan.
3.      Data pengikhtisaran disebut informasi ekonomi, kemudian informasi tersebut disampaikan kepada para pemakai dalam bentuk laporan. Laporan tersebut dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan ekonomi.
4.      Akuntansi merupakan suatu teknik atau seni (art) mencatat dan menggolongkan transaksi atau kejadian yang bersifat keuangan kemudian melaporkannya kepada pemakai informasi tersebut.
(Nurjannah, Siti-Isroah. 2012. Akuntansi: Pengertian Akuntansi. Solo : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri)

2.      Akuntansi Keuangan

Semua bidang akuntansi berhubungan denganinformasi keuangan dan akuntansi menggunakan satuan uang sebagai alat ukur hitung. Namun pengertian akuntansi keuangan (financial accounting) secara khusus diartikan sebagai:
Akuntansi yang bertujuan menghasilkan informasi keuangan suatu entitas, yang berguna bagi para pemangku kepentingan sebagai penerima dan pengguna laporan keuangan untuk:
·           Pengambilan keputusan ekonomi, khususnya tentang investasi atau pinjaman.
·           Pemahaman tentang posisi atau keadaan keuangan suatu unit usaha, susunan aset yaitu sumber daya ekonomi yang dimiliki, sumber pembelanjaan yaitu komposisi liabilitas dan ekuitas yang mendanai aset tersebut.
·           Pemahaman tentang kinerja dan arus kas.
Akuntansi keuangan terutama penting bagi suatu perseroan terbatas, dimana terjadi pemisahan (segregation) antara pemilik modal dan manajer, terlebih lagi entitas yang menyangkut kepentingan publik, antara lain:
1.      Perusahaan yang menjual saham atau menerbitkan obligasi di bursa efek
2.      Badan usaha milik negara (BUMN)
3.      Perusahaan yang memperoleh pinjaman dari bank
4.      Bank
5.      Perusahaan asuransi
6.      Dana pensiun, dan lain-lain
Pemangku kepentingan dari entitas yang menyangkut kepentingan publik tersebut sangat beragam: pemegang saham dan calon pemegang saham, kreditur, dan calon kreditur, serikat pekerja, rekanan, badan otoritas pasar modal, badan pemerintah, manajemen entitas yang bersangkutan, dan sebagainya.
Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen untuk dilaporkan dan digunakan oleh para pemangku kepentingan yang sangat beragam, dan umumnya diluar manajemen, haruslah disusun secara wajar, lengkap transparan, dapat dimengerti, dan tidak menyesatkan.oleh karena itu, penyusunan laporan keuangan dalam bidang akuntansi keuangan harus mengacupada standar akuntansi keuangan
(Kartikahadi, Hans dkk. 2016. Akuntansi keuangan berdasarkan SAK berbasis IFRS: Akuntansi dan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: IAI)




3.      Akuntansi Keuangan Sektor Publik

     Sistem akuntansi keuangan pemerintah berkaitan dengan ruang lingkup akuntansi keuangan pemerintah. Mardiasmo (2009:147) menjelaskan bahwa ruang lingkup akuntansi keuangan pemerintah meliputi semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data, penganalisisan, pengklasifikasian, pencatatan, dan pelaporan atas traksaksi keuangan pemerintah sebagai suatu entitas, serta penafsiran terhadap hasil-hasilnya.

3.1  Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam akuntansi keuangan sektor publik yaitu  mengumpulkan semua data keuangan yang disebut juga bukti transaksi dimana pemerintah telah memengaruruhi keuangan sektor publik. Bukti tersebut bisa berupa nota, kuitansi, dan lain-lain. Data keuangan ini merupakan dokumen dasar dalam proses akuntansi yang akan diubah menjadi laporan keuangan.
Sebelum diubah lebih lanjut, data keuangan harus dinyatakan dalam satuan mata uang Rupiah jika yang membutuhkan adalah Sektor Publik Indonesia tergantung dari mata uang masing-masing disetiap negara.

3.2  Pencatatan

Berikiut adalah sekumpulan prosedur dan catatan untuk dapat melacak data transaksi secara lebih mudah:



(Weygandt, Jerry J dkk. 2013. Accounting Principles: Pencatatan. Jakarta: Salemba Empat)



3.3  Penganalisisan

Agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan, maka laporan keuangan perlu dianalisa. Analisis laporan  keuangan dapat ditinjau dari beragam pelaporan seperti neraca, komposisi investasi, komposisi hutang pension, kekayaan pemerintah, likuiditas pemerintah, efektifitas, penarikan pajak, komposisi pengeluaran dan pendapatan, laporan arus kas, komposisi arus kas, surplus atau defisit, beban bunga pinjaman, dan lain-lain. Selain dengan menganalisa laporan keuangan, ada juga yang bisa dilakukan  dengan indikator lainnya. Indikator tersebut antara lain pertumbuhan ekonomi, structural, dan sosial.
Deretan angka dalam laporan keuangan menjadi tidak bermakna apabila dilihat secara sendiri-sendiri. Angka-angka tersebut akan lebih bermakna bila dihubungkan dan dibandingkan dengan angka lain dalam periode yang sama atau periode yang lain. Informasi laporan keuangan mempunyai sumbangan yang cukup  besar dalam proses pengambilan keputudsan. Namun demikian, pengambilan keputusan tidak semata-mata hanya mendasarkan diri pada laporan keuangan.
(Supriyanto. 2012. “Ekonomi: Akuntansi Sebagai Sistem Informasi. Sidoarjo:Masmedia)

3.4  Pengklasifikasian

Dalam kegiatan pemerintahan dalam sektor publik setiap hari transaksi terjadi sangat kompleks baik dalam jenis maupun dalam jumlahnya. Kita tahu bahwa makin besar suatu negara dengan bidang kepemerintahannya maka semakin banyak dan beragam pula transaksi yang terjadi. Dalam hal ini agar memudahkan pencatatan setiap transaksi keuangan dibukukan menurut jenis masing-masing. Misalnya setiap penerimaan dan pengeluaran uang dibukukan dalam suatu lembaran yang disebut akun (perkiraan) dengan nama akun kas. Akun atau perkiraan adalah suatu formulir yang digunakan sebagai tempat mencatat transaksi keuangan yang sejenis dan dapat merubah komposisi harta, kewajiban dan modal suatau negara. Akun digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu:
A.    Akun Riil/Akun Dalam Neraca (Balance sheet accounts)
B.     Akun nominal / Akun dalam laporan laba/rugi
Akun nominal adalah akun yang digunakan untuk mencatat sumber-sumber penghasilan dan penyebab terjadinya beban-beban, dari satu kesatuan ekonomi untuk menunjukkan suatu jumlah penghasilan atau kerugian bersih pada satu periode tertentu. Laporan ini sering disebut dengan “laporan rugi /laba atau Ikhtisar rugi/laba, profit dan loss statement, earning statement dan income statement”.
                        Tujuan diklasifikasi sistem akuntansi yakni untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya klasifikasi yang menggunkan standar dimana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka raham satu sama lain. Maka dengan mengenali kesamaan dan perbedaan tersebut, pemahaman akan sistem akuntansi akan lebih baik. Klasifikasi juga bersifat fundamental dalam memahami dan menganalisis fakta-fakta yang dapat diamati dan untuk memformulasikan hubungan yang nyata antara fakta-fakta tersebut.
                  

3.5   Pelaporan Atas Transaksi Keuangan  Pemerintah Sebagai Suatu Entitas

   Entitas pelaporan merupakan unit pemerintah yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan berupa laporan keuangan. Pada pemerintah pusat yang merupakan entitas pelaporan adalah seluruh kementrian negara/lembaga dan pemerintah pusat sendiri yaitu laporan konsolidasi dari laporan keuangan seluruh departemen lembaga yang ada di departemen keuangan. Sedangkan pada pemerintah daerah yang menjadi entitas pelaporan adalah seluruh pemerintah provinsi, seluruh kabupaten dan kota, sehingga akan terdapat lebih dari 500 entitas pelaporan di Indonesia, yangs emuanya akan menyusun laporan keuangan dan diaudit oleh BPK. Suatu entitas pelaporan ditetapkan didalam peraturan perundang-undangan, yang umumnya bercirikan:
a.    Entitas yang dibiayai oleh APBN atau APBD atau mendapat pemisahan kekayaan dari anggaran,
b.    Entitas tersebut dibentuk dengan peraturan perundanmg-undangan,
c.    Pimpinan entitas tersebut adalah pejabat pemerintah yang diangkat atau pejabat negara yang ditunjuk atau diangkat oleh rakyat, dan
d.   Entitas tersebut membuat pertanggungjawaban baik langsung maupun tidak langsung kepada wakil rakyat sebagai pihak yang menyetujui anggaran.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka entitaspelaporan ditetapkan berdasarkan pertimbangan kemandirian pelaksanaananggaran, pengelolaan kegiatan, dan besarnya anggran.
Entitas pelaporan pemerintah daerah menyusun laporan keuangan konsolidasian dari gabungan seluruh laporan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang selanjutnya ditambah laporan yang berasal Penyelenggara Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah (PPKD) selaku Bendaha Umum Daerah (BUD). Entitas pelaporan satuan kerja perangkat daerah menyusun laporan keuangan dari gabungan seluruh laporan keuangan entitas akuntansi seperti unit kerja Kuasa Pengguna Anggaran.

3.6  Penafsiran

Penafsiran/interpretasi adalah suatu karakteristik yang selalu melekat dalam proses akuntansi. penafsiran/interpretasi diartiakan sebagai kegiatan analitik untuk member arti dan makna terhadap kejadian atau fakta dan menyimpulkan arti dan makna dalam bentuk penyajian tertentu sehingga kejadian atau fakta tersebut mempunyai arti penting dan informasi yang berkaitan dengan kejadian atau fakta tersebut mempunyai arti penting dan iformasi yang berkaitan dengan kejadian atau fakta tersebut dapat diungkapkan sebanyak-sebanyaknya dan dapat diserap oleh pihak yang dituju (manajemen maupun pihak luar/investor).
Bila dihubungkan dengan laporan keuangan, maka penafsiran/interpretasi bagi manajemen berarti bagaimana menyajikan kejadian dan fakta keuangan sebaik-baiknya sehingga bermanfaat bagi manajemen sendiri untuk keperluan pengendalian dan pertanggungjawaban. sedangkan bagi para pemakai laporan keuangan(pihak luar/investor) penafsiran/interpretasi menyangkut masalah seberapa banyak informasi yang  bermanfaat untuk menilai kemajuan atau keberhasilan manajemen.
Sebenarnya fungsi akuntansi tidak terbatas pada pencatatan belaka tetapi dalam proses pencatatan tersebut terlibat pula kegiatan analisis untuk tujuan pemahaman dan pengendalian baik manajemen perusahaan maupun pihak luar. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa akuntansi mempunyai karakteristik sebagai suatu cara atau prosedur tekhnis mengintrepretasikan data keuangan agar menjadi informasi penting untuk manajer, pemilik dan pihak investor.
Norma akuntansi tentunya akan menentukan batas sejauh mana penafsiran/interpretasi untuk tujuan penyusunan laporan keuangan umum dapat dilakukan. Namun demikian,  ada usaha untuk mengembangkan berbagai analisis dan iterpretasi  data perusahaan yang bersifat melengkapi bahkan mencapai tingkat yang melebihi batas penafsiran/interpretasi yang terdapat dalam akuntansi.
 

4.    Aturan Dasar Sistem Akuntansi Keuangan

Kutipan oleh Mardiasmo (2009:147) , menjelaskan aturan sistem akuntansi keuangan sebagi berikut:
a)      Identifikasi kegiatan operasi yang relevan. Hanya kejadian dan kegiatan ekonomi yang relevan saja yang akan dicatat dalam sistem akuntansi keuangan.
b)      Pengklasifikasian kegiatan operasi secara tepat. Penentuan waktu pengakuan untuk setiap jenis operasi (timing recognition). Pada prinsipnya, suatu operasi dapat dicatat atau diakui pada tahap tertentu dari proses transaksi. Misalnya, pembelian dapat diakui atau dicatat ketika keputusan untuk membeli suatu barang ditetapkan, pada waktu dilakukan pemesanan, ketika barang diterima, ketika faktur diterima, ketika barang tersebut digunakan untuk proses produksi, atau ketika telah dilakukan pembayaran kas. Oleh karena itu, harus ditetapkan kapan suatu transaksi dapat diakui atau dicatat.

c)      Adanya sistem pengendalian untuk menjamin reabilitas. Sistem pengendalian ini memiliki dua komponen, yaitu komponen formal dan substansial. Komponen formal adalah pembukuan berpasangan (double entry bokkeeping): kesalahan akuntansi akan dapat diketahui dan dilacak ketika jumlah sisi kredit tidak sama dengan sisi debit. Komponen substansial merupakan mekanismekonflik kepentingan (conflict of interest), kesalahan akuntansi akan muncul ketika memengaruhi secara negatif pihak ketiga. Sebagai contoh, jika utang tidak dicatat dengan baik, jumlah yang dibayarkan kepada kreditur akan berbeda dengan jumlah yang seharusnya diterima sebagaimana tercatat dalam akun piutang yang diakui kreditur.
d)     Menghitung pengaruh masing-masing operasi. Terdapat beberapa kesamaan akuntansi keuangan pada sektor publik maupun sektor swasta. Sebagai contoh, pada kedua sektor tersebut direkomendasikan untuk menggunakan sistem pembukuan berpasangan dalam mencatat akun-akun transaksi. Kedua sektor sama-sama membutuhkan standar akuntansi keuangan sebagai pedoman pencatatan agar terdapat perlakuan yang sama terhadap suatu transaksi. Siklus akuntansi pada kedua sektor tidak jauh berbeda.
(Halim, Abdul-Kusufi, Muhammad syam. 2014. Akuntansi Sektor Publik: studi atas teknik dan prosedurakuntansi pada akuntansib(uang dan barang) dan aplikasinya di indonesia. Yogyakarta: Salemba Empat)

5.      Kontroversi Sistem Akuntansi

Pelaksanaan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) dan Sistem Akuntansi Pengendalian Anggaran (SAPA) dan Sistem Akuntansi Pengendalian Anggaran (SAPA) menghadapi permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
a.       Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Untuk memperoleh laporan yang handal dan tepat waktu transaksi dilakukan secara sentralisasi di BAKUN. Pemprosesan dilakukan dengan computer maka diperlukan konsistensi dalam pemberian kode perkiraan dan perlakuan akuntansinya. Namun adapun kendala – kendala yang dihadapi seperti :
·         Tidak konsistensinya dalam pemberian kode-kode rekening dan perlakuan akuntansi
·          Klasifikasi dan kodifikasi yang tidak sesuai dengan system akuntansi
·         Perlu waktu dalam menyempurnaan sub-sub sistem yang menghasilkan input data dalam sistem akuntansi pemerintah
·         Masalah langkanya kemampuan SDM yang menguasai akuntansi dan computer
·         Adanya beberapa instansi masih belum welcome dengan adanya sistem akuntansi pemerintah, karena selama ini tidak pernah dilibatkan dalam penyusunan pertanggungjawaban keuangan
b.      Sistem Akuntansi Pemerintah daerah
Adapun kendala yang dihadapi meliputi :
·         Sistem Akuntansi dan Pengendalian Anggaran (SAPA) yang disusun oleh rezim lama untuk pemerintah daerah, tidak applicable
·         Peraturan pemerintah yang memuat ketentuan-ketentuan yang mendukung kebijakan fiscal, baru terbit tanggal15 nopember 2000 sehingga tidak cukup waktu untuk melaksanakan sosialisasi yang efektif kepada Pemerintah Daerah yang dapat dilaksanakan dalam tahun anggaran 2001
·         Masalah kemampuan SDM khususnya dibidang pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah yang tidak memadai
·         Dalam rangka pemberdayaan legislative dan menikmati euphoria kebebasan otonomi daerah, terjadi implikasi negative dalam rangka check ank balances antara eksekutif dan legislative yang berakibat diabaikannya masalah akuntansi dan pertanggungjawaban
·         Masalah kebijakan fiscal ditangani oleh Menteri Dalam Negeri danOtonomi Daerah
Dari observasi PPA FE UGM, 2001 dinyatakan kelemahan mendasar SAPA dan SAPP yaitu :
·         Tidak bisa mengatasi konflik pelaporan keuangan internal versus eksternal
·         Keseragaman
Pengaturan SAPP dan SAPA yang sangat tersentralisir merupakan penyebab kegagalan. Kebutuhan yang beragam dari pemerintah daerah menyebabkan sistem justru menjadi gagal
·         Tidak ada standar akuntansi keuangan sektor publik.

(Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi)

6.      Standar Akuntansi Sektor Publik

Standar akuntansi merupakan pedoman atau prinsip-prinsip yang mengatur perlakuan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada pengguna laporan keuangan, sedangkan prosedur akuntansi merupakan praktik khusus yang digunakan untuk mengimplementasikan standar untuk memastikan diikutinya prosedur yang telah ditetapkan, sistem akuntasi sektor publik harus dilengkapi dengan sistem pengendalian yang telah ditetapkan, sistem akuntasi sektor publik harus dilengkapi dengan sistem pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran dana publik.
Standar akuntansi sangat diperlukan untuk menjamin konsistensi dalam pelaporan keuangan. Tidak adanya standar akuntansi yang memadai akan menimbulkan implikasi negatif berupa rendahnya reliabilitasndan objektifitas informasi yang disajikan, inkonsistensi dalam pelaporan keuangan serta menyulitkan dalam pengauditan.
Penentuan mekanisme yang terbaik dalam menetapkan keseragaman standar akuntansi merupakan faktor penting agar standar akuntansi dapat diterima pihak-pihak yang berkepentingan dan bermanfaat bagi pengembangan akuntansi sektor publik itu sendiri.
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam penetapan standar akuntansi antara lain :
c.       Standar memberikan pedoman tentang informasi yang harus disajikan dalam laporan posisi keuangan, kinerja, dan aktivitas sebuah organisasi bagi seluruh pengguna informasi.
d.       Standar memberikan petunjuk dan aturan tindakan bagi auditor yang memungkinkan pengujian secara hati-hati dan independen saat menggunakan keahlian dan integritasnya dalam mengaudit laporan suatu organisasi serta saat membuktikan kewajarannya
e.        Standar memberikan petunjuk tentang kumpulan data yang perlu disajikan yang berkaitan dengan berbagai variable yang patut dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi, perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan sosial lainnya.
f.       Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi. Hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan dan penetapan standar adalah sedapat mungkin menghindari terjadinya standar yangoverload. Standar yang overload terjadi ketika :
1.       Standar terlalu banyak
2.       Standar terlalu rumit
3.       Tidak ada standar yang tegas (rigid) sehingga sulit untuk membuat pilihan dalam penerapannya
4.       Standar mempunyai tujuan yang sifatnya umum (general-purpose standards) sehingga gagal dalam menyajikan perbedaan kebutuhan diantara para penyaji dan pengguna
g.       Standar kurang spesifik sehingga gagal dalam mengidentifikasi perbedaan antara:
·         Entitas publik dan non publik
·         Laporan keuangan tahunan dan interim
·         Organisasi besar dan kecil
·         Laporan keuangan auditan dan non-auditan
h.       Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang terlalu kompleks atau kedua-duanya.

(Bastian, indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik : Standar Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga)

7.      Prinsip Dan Variasi Sistem Akuntansi Keuangan Sektor Publik 

7.1    Prinsip Sistem Akuntansi Sektor Publik

Persyaratan Akuntansi sektor Publik telah ditentukan dalam A manual for Government Accounting dan United Nations Organization (PBB), sebagai berikut :
a.      Sistem akuntansi dirancang untuk memenuhi persyaratan Undang-undang Dasar,Undang-undang, dan peraturan lainnya. 
b.      Sistem akuntansi harus selaras dengan klasifikasi anggaran sehingga fungsi penganggaran dan akuntansi saling melengkapi dan teritegrasi.
c.       Rekening dikaitkan dengan jelas pada objek, tujuan penerimaan, tujuan pengeluaran, dan pejabat penanggung jawaban jika terjadi penyimpangan.
d.      Sistem akuntansi seharusnya selaras dengan pengawasan administratif terhadap dana,kegiatan, manajemen program, pemeriksaan internal, dan penilaian kinerja.
e.      Sistem akuntansi seharusnya selaras dengan pengawasan administratif terhadap dana,kegiatan, manajemen program, pemeriksaan internal, dan penilaian kinerja.

7.2    Variasi akuntansi sektor publik

a.         Akuntansi Dana
Sumber daya keuangan berupa dana yang disediakan untuk digunakan oleh organisasinirlaba atau institusi pemerintah biasanya mempunyai keterbatasan penggunaan dalam arti,dana-dana tersebut dibatasi penggunaanya untuk tujuan atau aktivitas tertentu yang kadang merupakansyarat dati pihak eksternal yang merupakan penyedia dana.Tidak seperti perusahaan swasta yang mencari laba, organisasi sektor public mempunyai tujuan-tujuan yang spesifik. Organisasi sektor public dimana sumber daya yang ada harus digunakandengan tujuan tertentu. Secara umum, sangat lazim jika dari keseluruhan dana yang dipunyaiorganisasi sector public, masing-masing mempunyai tujuan tersendiri dalam penggunaanya, baik karena eksternal, faktor internal maupun karena peraturan.Untuk mengakomodasi keadaan itu, organisasi sector public membuat dana-dana dalam sistemakuntansinya. Pemasukan yang dimiliki organisasi sector public kemudian diklasifikasikan kedalam dana-dana tersebut sesuai dengan tujuan dan maksud tertentu.Adanya keterbatasan penggunaan dana memberikan implikasi akan suatu kewajiban untukmemberikan pertanggungjawaban kepada pihak penyedia dana. Oleh sebab itu, organisasi-organisasi nirlaba dan institusi pemerintah menggunakan akuntansi dana untuk mengontrol danayang terikat atau keterbatasan dalam penggunaan .Dana kesatuan dana-dana yang dimiliki organisasi sector public, dapat digolongkan menjadi dua,yaitu :
·         Dana yang Bisa Dibelanjakan (Expendable Fund)Dana yang disediakan untuk membiayai aktivitas-aktivitas yang bersifat non-business yangmenjadi bagian dari tujuan organisasi sector publik.
·         Dana yang Tidak Bisa Dibelanjakan (Nonexpendable Fund)Dana yang dipisahkan untuk aktivitas-aktivitas yang bersifat bisnis. Digunakan sebagai pendukung dari expendable fund.Persamaan akuntansi DanaDalam Akuntansi Dana dikenal persamaan akuntansi sebagai berikut:
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS DANA
Persamaan tersebut tentu saja berbeda dengan persamaan akuntansi yang kita kenal padaakuntansi keuangan yang digunakan dalam perusahaan komersial yang berupa :
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS
disini terdapat perbedaan yang mendasar antara ekuitas dana dan ekuitas. Diperusahaanselisih antara aktiva dan utang adalah ekuitas yang menunjukkan adanya kepemilikan pada perusahaan tersebut oleh pemegang sahamnya. Sementara itu, di organisasi sector public, ekuitas dana tidak menunjukkan adanya kepemilikan siapa pun karena memang tidak ada kepemilikanindividu dalam suatu organisasi sector public.Basis Akuntansi dan Fokus PengukuranDalam Akuntansi Dana, dikenal istilah basis akuntansi dan focus pengukuran (measurementfocus). Basis akuntansi menentukan kapan transaksi dan peristiwa yang terjadi diakui.
Contoh, bila organisasi mengadopsi basis akrual penuh, transaksi diakui ketika transaksi tersebutmemiliki dampak ekonomi yang substantive. Kalau yang diadopsi adalah basis kas, transaksidiakui hanya kalau kas yang berhubungan dengan transaksi tersebut diterima atau dibayarakan.Fokus Pengukuran dari suatu entitas akuntansi menentukan apa yang akan dilaporkan, dengankata lain jenis aktiva dan kewajiban apa saja yang diakui secara akuntansi dan dilaporkan dalamneraca. Konsep basis akuntansi dan focus pengukuran ini berhubungan erat dan pemilihan salahsatu akan mengimplikasikan pemilihan yang lain.
b.         Akuntansi Anggaran
Akuntansi anggaran mengacu pada praktik yang dilakukan oleh banyak organisasi sektor publik khususnya pemerintah dalam upaya menyajikan akun-akun operasinya dengan formatyang sama dengan anggaranya. Tujuan praktik ini adalah untuk menekankan peranan anggrandalam siklus perencanaan-pengendalian-pertanggungjawaban.Ide dibalik akuntansi anggaran ini adalah untuk kemudahan. Kesulitan biasanya munculkarena organisasi yang berbeda biasanya mengadopsi format pelaporan yang berbeda pula. Halini disebabkan oleh suatu fakta bahwa perbedaan instrinsik antara jasa yang diberikan dalamorganisasi yang berbeda tercermin dalam anggaran mereka. Akuntansi Anggaran lebih berfokus pada bentuk akunya daripada isinya.
c.       Akuntansi Komitmen
Akuntansi Komitmen mengakui transaksi ketika organisasi telah memiliki komitmenuntuk melaksanakan transaksi tersebut. Ini berarti bahwa transaksi tidak diakui ketika ada penerimaan atau pengeluaran kas, juga bukan pada saat faktur diterima atau dikirimkan, namun pada saat yang lebih awal, yaitu pada saat pesanan dibuat atau diterima.
 (Bastian, Indra. 2007. Akuntansi Sektor Publik: Sistem Akuntansi Keuangan SektorPublik. Jakarta: Salemba Empat)










BAB III

KESIMPULAN

Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan transaksi serta kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang signifikan (bermakna) dan dalam bentuk satuan uang. Dan pengpenafsiran/interpretasian hasil proses tersebut. Pengertian seni dalam definisi tersebut dimaksudkan bahwa akuntansi bukan merupakan iomu pengetahuan eksakta, melainakn sebagai keterampilan atau pengetahuan terapan yang isi dan strukturnya di sesuaiakn dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan.
Semua bidang akuntansi berhubungan denganinformasi keuangan dan akuntansi menggunakan satuan uang sebagai alat ukur hitung. Namun pengertian akuntansi keuangan (financial accounting) secara khusus yaitu Akuntansi yang bertujuan menghasilkan informasi keuangan suatu entitas, yang berguna bagi para pemangku kepentingan sebagai penerima dan pengguna laporan keuangan.
Sistem akuntansi keuangan pemerintah berkaitan dengan ruang lingkup akuntansi keuangan pemerintah. Ruang lingkup akuntansi keuangan pemerintah meliputi semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data, penganalisisan, pengklasifikasian, pencatatan, dan pelaporan atas traksaksi keuangan pemerintah sebagai suatu entitas, serta penafsiran terhadap hasil-hasilnya.
Aturan dasar sistem akuntansi keuangan yaitu:
·         Identifikasi kegiatan operasi yang relevan
·         kegiatan operasi secara tepat
·         Adanya sistem pengendalian untuk menjamin reabilitas
·         Menghitung pengaruh masing-masing operasi
Pelaksanaan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) dan Sistem Akuntansi Pengendalian Anggaran (SAPA) menghadapi permasalahan-permasalahan atau kontoversi di pemerintah pusat maupun di pemerintah daerah.
Standar akuntansi sektor publik  merupakan pedoman atau prinsip-prinsip yang mengatur perlakuan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada pengguna laporan keuangan, sedangkan prosedur akuntansi merupakan praktik khusus yang digunakan untuk mengimplementasikan standar untuk memastikan diikutinya prosedur yang telah ditetapkan, sistem akuntasi sektor publik harus dilengkapi dengan sistem pengendalian yang telah ditetapkan, sistem akuntasi sektor publik harus dilengkapi dengan sistem pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran dana publik.
Prinsip sistem akuntansi sektor publik sesuai dengan Persyaratan Akuntansi sektor Publik yang telah ditentukan dalam A manual for Government Accounting dan United Nations Organization (PBB),  dan variasi akuntansi sektor publik yaitu akuntansi dana, akuntansi anggaran, dan akuntansi komitmen

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2007. Akuntansi Sektor Publik: Sistem Akuntansi Keuangan SektorPublik. Jakarta: Salemba Empat
Bastian, indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik : Standar Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga
Halim, Abdul-Kusufi, Muhammad syam. 2014. Akuntansi Sektor Publik: studi atas teknik dan prosedur akuntansi pada akuntansi (uang dan barang) dan aplikasinya di indonesia. Yogyakarta: Salemba Empat


Kartikahadi, Hans dkk. 2016. Akuntansi keuangan berdasarkan SAK berbasis IFRS: Akuntansi dan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: IAI
Nurjannah, Siti-Isroah. 2012. Akuntansi: Pengertian Akuntansi. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi
Supriyanto. 2012. “Ekonomi: Akuntansi Sebagai Sistem Informasi. Sidoarjo: Masmedia


Weygandt, Jerry J dkk. 2013. Accounting Principles: Pencatatan. Jakarta: Salemba Empat