KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa karena atas karunia, taufiq dan hidayah-Nyalah sehingga makalah ini mampu penulis
laksanakan sebagaimana mestinya. Tak lupa pula penulis haturkan kepada semua
pihak yang telah mendukung dan memberikan bantuan baik materi maupun moril
selama penulisan ini dilaksanakan.
Penulisan makalah ini
merupakan tugas dari mata kuliah Perilaku Keorganisasian pada Program Studi Akuntansi S1 Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Makassar. Penulisan makalah ini akan melakukan
pengumpulan data dari buku-buku yang ada sebelumnya dan hasil pencarian dari
beberapa artikel yang ada pada internet untuk dijadikan referensi dalam
menyusun makalah ini.
Sebagai manusia, tentunya
penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki berbagai kelemahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, penulis akan sangat mengapresiasi bila ada kritik,
saran dan masukan konstruktif dari pihak manapun.
Makassar, 14 Februari 2017
Herman Saputra
DAFTAR
ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan
yang terjadi, saat ini perilaku keorganisasian memberikan pengaruh besar
terhadap pembentukan SDM yang handal dan sukses baik dibidang pekerjaannya
maupun dibidang pekerjaan yang lainnya.
Menurut bahasa organisasi berasal dari bahasa Yunani yaitu ὄργανον, organon yang berarti alat. sedangkan menurut istilah adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Perilaku keorganisasian
adalah suatu konsep perbuatan atau kebudayaan yang dilakukan dalam setiap
organisasi apapun itu, mengerjakan suatu tugas pekerjaan dengan dua orang atau
lebih yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama yang
diinginkan dalam suatu organisasi, yang terdiri dari individu-individu ,
kelompo, dan didukung oleh system yang baik.
Dengan berorganisasi
dapat mengukur perilaku individu yang dimilikinya maupun dilingkunagn
organisasi (kelompok), permasalahan!!! … apakah seorang individu dapat
menempatkan dirinya dilingkungan organisasi yang tentunya banyak interaksi dengan orang lain??
Hal itu merupakan
tantangan yang harus dihadapi dilingkungan organisasi, dengan usaha bagaimana
seorang individu dapat berinteraksi dengan baik terhadap orang lain. Contohnya
pelanggan suatu perusahaan. Dari hal tersebut SDM dari seorang individu
dieksplorasikan/dilatih seberapa besar perannya dalam melakukan pekerjaan
dilingkup organisasi dan dapat mengatur keanekaragaman yang dihadapi, seperti
perbedaan jenis kelamin, agama, ras, cacat, lanjut usia, orang-orang kelainan
seksual (waria, homo, lesbian) dan etnis dalam berinteraksi terhadap orang
lain.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keragaman
organisasi?
2. Bagaimana cara mengatasi kendala
yang dihadapi dalam penerimaan keragaman didalam suatu organisasi?
3. Apa manfaat dari penggunaan
keragaman dalam organisasi?
C.
Tujuan
1. Memahami apa yang dimaksud dengan
keragaman dalam ssuatu organisasi.
2. Mengetahui dan memahami bagaimana
cara mengatasi kendala yang dihadapi dalam penerimaan keragaman didalam suatu
organisasi.
3. Memahami dan mengerti apa manfaat
dari penggunaan keragaman dalam suatu organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keragaman dalam Organisasi
Keragaman adalah suatau kondisi pada kehidupan masyarakat. perbedaan seperti itu ada pada suku bangsa, ras, agama, budaya, dan gender. keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa.
Keragaman dalam organisasi (Diversity in Organization) merupakan suatu hal yang sangat penting saat ini, Diversity in Organization adalah keragaman atau perbedaan didalam suatu organisasi. Dengan keragaman, organisasi dapat memperoleh berbagai pandangan, kemampuan, dan berbagai hal untuk mengatasi permasalahan organisasi atau perusahaan, dan dapat juga meningkatkan efektifitas perusahaan.
Keragaman dalam organisasi (Diversity in Organization) merupakan suatu hal yang sangat penting saat ini, Diversity in Organization adalah keragaman atau perbedaan didalam suatu organisasi. Dengan keragaman, organisasi dapat memperoleh berbagai pandangan, kemampuan, dan berbagai hal untuk mengatasi permasalahan organisasi atau perusahaan, dan dapat juga meningkatkan efektifitas perusahaan.
Keragaman Individu dalam
Organisasi diartikan sebagai :
§ kumpulan dari beberapa persamaan
maupun perbedaan latar belakang individu pada dimensi nilai, keyakinan, dan
opini
§ suatu hal yang penting dalam proses
pengambilan keputusan organisasi/perusahaan
§ dan suatu hal yang perlu dikelola dengan
baik
Beberapa
aspek yang termasuk dalam keragaman organisasi adalah sebagai berikut :
·
Usia
·
Latar belakang personal
·
Pendidikan
·
Gaya hidup
·
Pengalaman kerja, dsb.
Karakteristik
biografis merupakan karakteristik pribadi yang terdiri dari:
a. Usia
Hubungan antara usia dan
kinerja pekerjaan kemungkinan akan menjadi masalah yang lebih penting selama
dekade mendatang.
Tidak ada perbedaan yang
mencolok antara pria dan wanita, kecuali jika dikaitkan dengan budaya setempat
berkaitan dengan keabsenan, bahwa wanita lebih memiliki tingkat kebasenan yang
tinggi dibandingkan dengan pria, hal ini berkaitan dengan tanggungjawab dan
fungsi dari seorang wanita dirumah tangga.
c. Status
Perkawinan
Tidak terdapat hubungan
antara status perkawinan dengan produktivitas, namun hasil riset menunjukkan
bahwa karyawan yang telah menikah mempunyai tingkat pengunduruan diri yang
rendah, tingkat keabsenan yang rendah dan lebih puas dengan pekerjaannya
disbanding rekan sejawat yang belum menikah, hal ini dapat dikaitkan
dengan status perkawinan yang menuntut suatu tanggungjawab lebih besar.
B.
Tingkat
Keragaman Dalam Organisasi
Terdapat dua tingkat keragaman
dalam organisasi yaitu :
1.
Surface-level Diversity (keragaman
tingkat permukaan)
yaitu perbedaan dalam
karakteristik yang dapat secara mudah dipersepsikan, misalnya jenis kelamin,
ras, suku, umur, atau disabilitas, yang tidak begitu merefleksikan bagaimana
orang berpikir atau merasa, tapi dapat mengaktivasi stereotipe tertentu.
2.
Deep-level
Diversity (keragaman tingkat dalam)
yaitu perbedaan dalam
nilai, kepribadian, dan keinginan kerja yang dapat menjadi semakin penting
dalam penentuan kesamaan sebagaimana orang mengenal satu sama lain lebih baik.
C.
Manfaat
Penggunaan Keragaman dalam Organisasi
Keanekaragaman dalam organisasi memiliki
manfaat sebagai :
·
Akses perubahan pasar
·
Transformasi bisnis
dalam skala besar
·
Pelayanan konsumen
kualitas prima
·
Pemberdayaan tempat
kerja
·
Kualitas total (Total
Quality)
·
Sumber-sumber
rekanan(partenership)
·
keberlanjutan proses
belajar
D.
Kendala Penerimaan Keragaman
Adapun kendala yang
dihadapi dalam penerimaan keragaman antara anggota dalam suatu organisasi
adalah sebagai berikut :
·
Prasangka
·
Kesukuan
·
Stereotype
·
Kurangnya komunikasi dan interaksi antar anggota
·
Diskriminasi
·
Pelecehan seksual
Dikarenakan dalam proses penerimaan
keragaman mengalami beberapa kendala, oleh karena itu dilakukan berbagai upaya
agar proses penerimaan dapat berhasil diaksanakan dalam kehidupan berorganisasi
. Berikut merupakan
beberapa upaya yang digunakan dalam penerimaan keragaman adalah sebagai berikut
:
Ø Mengurangi
prasangka
Ø Saling menerima dan percaya dengan orang yang
memiliki suku yang lain
Ø Mengurangi
stereotype
Ø Meminimalkan
misscomunication dengan orang lain
Ø Tidak membeda-bedakan orang lain
Ø Membangun
hubungan dengan beragam orang
Ø
Meningkatkan
perlindungan
E.
Kelompok Tim dalam Suatu Keragaman
Keragaman tidak perlu dikhawatirkan, tetapi justru memberikan konstrinbusi
dalam meningkatkan kinerja dan
memperkaya proses dalam pengambilan keputusan dan kebijakan. Organisasi yang
menggunakan keragaman tidak hanya akan memberikan kekuatan moral tetapi juga
kekuatan bisnis.
Didalam organisasi dibentuk beberapa kelompok tim yang bertujuan untuk
membangun keragaman, yaitu sebagai berikut :
1. Tim proyek
(Project Team)
Adalah grup yang terdiri atas beberapa orang yang
memiliki berbagai macam keahlian dan dibentuk untuk meneliti rencana baru.
Fungsi mereka mempertimbangkan dan mengusulkan cara terbaik guna mencapai hasil
yang terbaik.
2. Tim
Pelayanan Konsumen
Adalah bentuk pemberian layana atau servis yang diberikan kepada pelanggan
atau konsumen.
3. Menajemen
Puncak (Top Menajemen)
Sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
4. Tim Bagian
Penjualan
Adalah bagian penjualan menerima surat pesana dari pihak pembeli dan
membuat surat order penjualan atas dasar surat pesanan tersebut.
5. Tim
Pemasaran
Adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga , mempromosikan, dan
mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial.
F. KASUS
dan TEORI
Dalam kasus ini, Adanya stereotip bahwa pria memiliki karakter maskulin dan
wanita memiliki karakter feminin sehingga terdapat perbedaan antara auditor
pria dan wanita dalam beberapa aspek seperti kinerja, kepuasan kerja, kemajuan
karir, dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan kantor akuntan publik.
Munculnya hambatan bagi wanita dalam meniti karir memang telah menjadi
pertimbangan. Bagaimanapun secara kodrat urusan domestik seperti mengurus anak
dan urusan rumah tangga lainnya lebih dititikberatkan pada wanita. Penelitian
Collins (1993) menemukan bahwa auditor wanita memiliki tingkat turnover yang
lebih tinggi dibandingkan auditor pria. Salah satu penyebab tingginya tingkat
turnover auditor wanita dibandingan auditor pria adalah rendahnya kepuasan
kerja akibat adanya diskriminasi dalam pemberian kesempatan untuk maju dan
pemberian gaji yang dirasakan auditor wanita. Disamping itu, turnover juga
dipengaruhi oleh stres kerja, auditor wanita yang melakukan
turnover memiliki tingkat stress
kerja yang lebih tinggi dibanding yang tidak melakukan turnover
dikantor akuntan publik. Hal ini disebabkan pekerjaan berat dan waktu kerja
yang padat menyulitkan wanita untuk membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Keragaman dalam organisasi (Diversity in
Organization)
merupakan suatu hal yang sangat penting saat ini, Diversity in Organization adalah keragaman atau
perbedaan didalam suatu organisasi. Dengan keragaman,
organisasi dapat memperoleh berbagai pandangan, kemampuan, dan berbagai hal
untuk mengatasi permasalahan organisasi atau perusahaan, dan dapat juga
meningkatkan efektifitas perusahaan.
Adapun kendala yang
dihadapi dalam penerimaan keragaman antara anggota dalam suatu organisasi
adalah sebagai berikut :
·
Prasangka
·
Kesukuan
·
Stereotype
·
Kurangnya komunikasi dan interaksi antar anggota
·
Diskriminasi
·
Pelecehan seksual
Dikarenakan dalam proses penerimaan
keragaman mengalami beberapa kendala, oleh karena itu dilakukan berbagai upaya
agar proses penerimaan dapat berhasil diaksanakan dalam kehidupan berorganisasi
. Berikut merupakan
beberapa upaya yang digunakan dalam penerimaan keragaman adalah sebagai berikut
:
Ø Mengurangi
prasangka
Ø Saling menerima dan percaya dengan orang yang memiliki
suku yang lain
Ø Mengurangi
stereotype
Ø Meminimalkan
misscomunication dengan orang lain
Ø Tidak membeda-bedakan orang lain
Ø Membangun
hubungan dengan beragam orang
Ø
Meningkatkan
perlindungan
Keanekaragaman dalam organisasi memiliki
manfaat sebagai :
·
Akses perubahan pasar
·
Transformasi bisnis
dalam skala besar
·
Pelayanan konsumen
kualitas prima
·
Pemberdayaan tempat
kerja
·
Kualitas total (Total
Quality)
·
Sumber-sumber
rekanan(partenership)
·
keberlanjutan proses
belajar
No comments:
Post a Comment